Breaking News

Ketua Lalat Hitam Sayangkan Sikap Arogansi Debt Collector Finance Suzuki



Mataram, DTulis.com - Sebuah kejadian tidak mengenakkan terjadi di Finance Suzuki, Jln. Dewi Ratih Cakranegara. Sekitar 20 orang dari organisasi masyarakat (ormas) dengan inisial L.H., yang dipimpin oleh M. Ar alias Manyeng, mendatangi kantor tersebut dengan emosi tinggi dan membawa senjata tajam. Mereka menanyakan keberadaan kunci mobil Pic Up New Suzuki Carry kepada petugas Finance Suzuki dan PT. Ninaga Cilinaya Sejahtera.

Meskipun pegawai Finance Suzuki tidak dapat memberikan kunci tersebut, kelompok tersebut terus mengancam dengan senjata tajam. Warga sekitar dan LSM Laskar NTB  (BALOQ GEWAR) turun tangan untuk menenangkan situasi dan mencegah terjadinya keributan. Pihak PT. Ninaga Cilinaya Sejahtera melaporkan insiden ini kepada Kepala Kepolisian Resort Mataram.

Pukul 20.00 Wita, Tim Operasional Polresta Mataram tiba di Finance Suzuki. Pihak Finance Suzuki akhirnya menyerahkan kunci mobil tersebut untuk dibawa ke Polres, meredakan ketegangan di Finance Suzuki. 

Sebelumbya, Mobil Pic Up tersebut telah dicabut oleh PT. Ninaga Cilinaya Sejahtera bersama Finance Suzuki pada hari Selasa sekitar pukul 16.00 Wita di Bertais, karena memiliki status Write Off (Black List) atas tidak pembayaran selama lebih dari 9 bulan dan telah dipindahkan kepemilikannya.

Pihak Suzuki Finance dan sopir mobil tersebut sepakat bahwa mobil Suzuki Carry dengan nomor plat DR 8202 SJ akan dititipkan di Mako Polresta Mataram. Selanjutnya, akan dilakukan mediasi kembali dengan pihak debitur pada hari Rabu, tanggal 20 September 2023, pukul 13.00 Wita, di ruang Pidum Satuan Reserse Kriminal Polresta Mataram.

Sementara itu, Ketua Lalat Hitam M. Ardiansah menjelaskan bahwa kronologis tersebut semuanya tidak benar jika ada pengancaman. 

Lebih lagi, Ardiansyah sapaannya mengatakan bahwa pihak Debt collectorlah yang bersikap kasar kepada sopir pick up dimana sang sopir beberapa kali menerima kata kata kasar bahkan nada ancaman untuk dilempar keluar dari dalam mobil. 

"Saat kejadian, Debt collector itu berkata kasar. Dia bilang kepada sopir jika tidak mau turun akan dilempar paksa keluar, " ujar ketua lalat hitam. 

Tak hanya itu,  ketua lalat hitam juga menambahkan semua kronologis yang diterangkan oleh Finance suzuki tersebut tentang pengancaman dan massa yang datang tidaklah benar mewakili lalat hitam. 

"Tidak benar jika orang-orang yang datang itu mewakili lalat hitam, semuanya itu murni masyarakat dan keluarga korban yang ditarik kendaraannya, " tutur ketua lalat hitam saat diwawancarai via whatsapp  Sabtu (23/9/2023). 

"Setelah dicabut mobilnya, sopir yang udah tua itu malah ditelantarkan. Apakah orang yang nyabut mobil itu gak ada hati nuraninya sekali, " tandasnya. 

Lebih lanjut Ketua Lalat Hitam juga menerangkan bahwa sa'i selaku atas nama pemilik mobil pick up tersebut telah memberikn kuasa kepada M. Ardiansah untuk mengajukan pelunasan namun belum ada kesepakatan angka sehingga belum bisa terealisasi. 

"Oleh karena itu wajar kalau atas nama menunggu kesepakatan akan tetapi dari pihak finance tidak sekali dua kali melakukan kesalahan prosedur menggunakan pihak ketiga untuk mengeksekusi tanpa ada upaya hukum terlebih dahulu.

"Dalam perkara ini kan ranahnya perdata kenapa harus eksekusi itukan arogansi namanya mentang-mentang punya perlindungan dengan orang-oranf yang tidak punya hati nurani hanya mementingkan diri sendiri sehingga masyarakat kecil yang menjadi korban, " sesalnya. 

Terlebih lagi pada saat kejadian M. Ardiansah mencium bau tak sedap karena para Debt collector pada saat itu dalam keadaan mabuk sehingga adu mulut tak terelakan yang membuat suasana jadi tak kondusif.

"Perlu juga saya klarifikasi bahwa kami tidak membawa senjata tajam kalaupun ada itu bukan saya sehingga berita yang beredar itu tidak benar oleh karna itu kami berharap kepada semua penerbit berita untuk konfirmasi terlebih dahulu sebelum membuat rilis, " tutupnya. 

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close