Mataram, DTulis.com - Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) kembali menegaskan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melaksanakan program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PKM). Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen lintas fakultas dengan menggandeng UMKM kuliner Dapoer Wanda sebagai mitra utama.
Rangkaian kegiatan telah berlangsung sejak 22 Juli hingga 25 Agustus 2025 dengan agenda berkesinambungan, mulai dari koordinasi dan sosialisasi bersama mitra, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, hingga penyusunan strategi keberlanjutan program. Ketua Tim Pengabdi, Irwan Syuhada, S.Psi., M.Si dosen Fakultas Kedokteran UNIZAR, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“PKM ini tidak lepas dari kewajiban dosen untuk mengabdi kepada masyarakat. Melalui hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), kami berupaya mendorong UMKM agar bisa berkembang dan lebih berdaya saing. Selain memberikan manfaat langsung kepada mitra, pencapaian ini juga menambah nilai positif bagi institusi UNIZAR yang berhasil menembus hibah Kemdiktisaintek,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan I Putu Dedy Arjita, S.Pd., M.Kes dosen Fakultas Kedokteran UNIZAR sekaligus anggota tim. Ia menekankan bahwa hibah PKM merupakan ruang yang diberikan pemerintah agar dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta dapat mengembangkan diri.
“Kesempatan ini jangan disia-siakan. Dengan adanya hibah, dosen dapat berkontribusi nyata, tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga untuk peningkatan kualitas dan reputasi perguruan tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. I Putu Agus Santana, ST., MM dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIZAR pada kepakaran Ekonomi Investasi dan Perbankan, menjelaskan alasan tim memilih Dapoer Wanda sebagai mitra.
“Dapoer Wanda punya potensi besar untuk berkembang, terutama dari sisi ekonomi. Namun, masih ada sejumlah kendala yang harus dibenahi, mulai dari fasilitas produksi, pemasaran yang masih konvensional, hingga pengelolaan SDM yang belum terstruktur dengan baik. Disinilah peran kami hadir, memberikan pendampingan agar lebih profesional, higienis, dan berdaya saing,” jelasnya.
Tim juga menekankan pentingnya perbaikan sanitasi dan pengolahan limbah agar usaha kuliner ini tidak hanya produktif, tetapi juga sehat dan berkelanjutan.
Dalam wawancara, seluruh anggota tim sepakat bahwa keberlanjutan program merupakan faktor penting agar manfaat pengabdian dapat dirasakan jangka panjang. Beberapa langkah yang ditempuh di antaranya: Pelatihan berkelanjutan, khususnya dalam teknik produksi dan pemasaran digital; Pembentukan jaringan dukungan dengan usaha kuliner lain dan lembaga terkait; Monitoring berkala untuk mengevaluasi perkembangan usaha dan Pencarian sumber pendanaan lanjutan agar usaha tidak terhambat keterbatasan finansial.
Di akhir wawancara, Irwan Syuhada menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak. “Terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, serta LPPM UNIZAR atas pendanaan, bimbingan, dan fasilitasi. Tak lupa juga apresiasi kepada Dapoer Wanda yang telah berpartisipasi aktif. Dukungan inilah yang menjadi kunci keberhasilan program pengabdian ini,” ungkapnya.
Dengan adanya pendampingan ini, Dapoer Wanda diharapkan dapat terus berkembang menjadi UMKM kuliner yang tidak hanya produktif, tetapi juga berdaya saing tinggi, baik di pasar lokal maupun regional.
0Komentar