Lombok Barat, DTulis.com - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB bersama pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Mataram (UNRAM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Yayasan Rumah Energi secara resmi melaunching Riset Pengolahan Air Lindi menjadi biogas melalui program riset konsorsium unggulan berdampak (RIKUB) melalui support dari Kemdiktisaintek pada Rabu 8 Oktober 2025 di TPA Kebong Kongok Lombok Barat.
Kepala BRIDA NTB I Putu Gede Aryadi dalam sambutannya mengatakan sesuai dengan tagline yang diperkasai oleh konsorsium dan dapat menjadi solusi bagi pencemaran lingkungan
"Dari masalah bisa menjadi berkah, atasnama Pemprov NTB, kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi dalam program ini," ujarnya.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa sejak lama TPA Kebong Kongok ini menyimpan masalah. Selain bagi lingkungan sekitar, juga menjadi letupan yang dapat mengganggu pembangunan daerah kedepannya.
"Akibat sampah yang semakin menumpuk dan polusi yang bisa berdampak bagi kesehatan. sehingga pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, butuh kolaborasi dari berbagai pihak dalam mengatasi masalah tersebut," terangnya.
Radius Ramli kepala UPTD TPA sampah kebon kongok sebagai Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) NTB mengucapkan rasa syukur karena berkat dukungan semua pihak dapat mengatasi pencemaran lingkungan yang berupa air lindi yang selama ini menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
"Selain menjadi solusi, program ini juga bisa menopang ketahanan energi, dengan adanya piloting ini bisa di-up scale sehingga lindi ini tidak akan menjadi masalah lagi," ungkapnya.
Lebih lagi, ia juga menuturkan bahwa energi yang dihasilkan dari pengolahan lindi ini dapat berdampak bagi masyarakat sekitar bahkan sangat penting bagi pihaknya jika saat mati lampu.
Sementara itu, Dr. Obie Farobie, ketua Konsorium Riset Unggulan Berdampak mengatakan bahwa program ini merupakan titik penting yang dibantu oleh tiga perguruan tinggi dan yayasan Rumah Energi dalam mengatasi masalah lingkungan.
"Bisa diadopsi di beberapa kabupaten di NTB kedepannya nanti, dan lombok memiliki potensi untuk menghasilkan energi. Misalnya selain biogas, energi yang dihasilkan oleh rumput laut juga bisa bermanfaat bagi para nelayan," pungkasnya.
Ia juga berharap, program ini bisa menjadi solusi dan akan di-up ke skala besar dan bisa menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar bahkan masyarakat di seluruh NTB.
0Komentar