Lombok Barat, DTulis.com - Untuk mengatasi permasalahan sampah di Kebon Kongo Lombok Barat, Brida NTB bekerjasama dengan rumah energi dan konsorsium riset (IPB, Unram dan ULM) dalam program RIKUB (Riset Konsorsium Unggulan Berdampak).
Kepala Brida NTB I Putu Gede Ariyadi mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah bekerja sama dengan Rumah Energi untuk melakukan proses riset pengolahan lindi untuk menjadi sumber energi.
"Saat ini kita telah membuat kolam lindinya dan masih proses riset. Rencana kedepannya kita akan olah lindi itu menjadi sumber energi biogas bisa digunakan masyarakat sekitar yang terdampak," ujarnya pada Selasa (23/9/2025).
Lebih lagi, Ariyadi menjelaskan bahwa selain mengolah menjadi sumber energi biogas, lindi tersebut juga bisa menjadi pupuk organik cair.
Selain itu, Kepala Brida NTB juga menambahkan bahwa untuk saat ini lindi yang masuk UPT Kebon Kongo sebanyak 55 kubik perhari. "Untuk pengolahannya hanya mampu 5 sampai 10 kubik perhari, " tandasnya.
Lebih lanjut, ia juga menerangkan bahwa besar kolam lindi yang dibangun saat riset ini seluas 3.338 meter persegi dan akan ada perbesaran luas nantinya.
"Pada cuaca normal kalo kolam penampungan penuh biasanya air lindi akan dibuang lagi ke tumpukan sampah dan kalo musim hujan berpotensi meluber dan terbuang ke area sekitar. untuk itu perlu ada treatmen lagi untuk mengurangi volume lindi dengan mengolahnya menjadi sumber energi (biogas) dan pupuk cair sehingga sisanya bisa direlease ke alam,"tutupnya.
Saat ini BRIDA NTB juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Bapeda NTB untuk ikut mengawal pilot project ini hingga berdampak dan berhasil.
0Komentar