Mataram, DTulis.com – Pengurus Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan pentingnya kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk terus mengasah tiga kompetensi utama, yakni intelektualitas, religiusitas, dan sikap humanis.
Pesan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PW Muhammadiyah NTB, Prof. H. Subhan Acim, saat membuka Pelatihan Instruktur Madya Nasional (PIMNAS) IMM di Mataram, yang berlangsung 25–30 September 2025.
Prof. Subhan menjelaskan, pelatihan ini menjadi bagian penting dari pengkaderan IMM untuk mencetak instruktur yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga menjunjung tinggi nilai moral dan akhlakul karimah.
Pentingnya peran kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dalam mengedepankan intelektualitas, religiusitas, dan sikap humanis dalam setiap gerakan maupun penyampaian aspirasi.
Menurutnya, tiga kompetensi tersebut harus terus diasah agar mahasiswa Muhammadiyah mampu menghadirkan solusi yang sejalan dengan ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin.
“Meskipun ada aksi yang dilakukan, ekspresi itu harus tetap humanis. Artinya tidak lepas dari akhlakul karimah, amar ma’ruf nahi mungkar, dan nilai-nilai luhur Muhammadiyah,” tegas Prof. Subhan.
Ia menambahkan, IMM NTB harus tampil sebagai contoh gerakan mahasiswa yang tidak hanya kritis, tetapi juga menjaga moralitas dan menjunjung tinggi etika dalam menyampaikan pendapat.
Di sisi lain, Muhammadiyah NTB juga menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah daerah, khususnya penyelenggaraan event internasional. Salah satunya adalah gelaran MotoGP Mandalika 2025 yang akan berlangsung Oktober mendatang di Sirkuit Internasional Mandalika.
“Sebagai bagian dari masyarakat NTB, kami mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk bersama-sama menyukseskan MotoGP Mandalika 2025. Ini adalah event besar yang membawa nama daerah sekaligus Indonesia di mata dunia,” ujar Prof. Subhan.
Dengan semangat kolaborasi tersebut, Muhammadiyah NTB berharap kader dan masyarakat luas dapat berkontribusi positif bagi daerah, baik dalam mendukung penyelenggaraan event internasional maupun dalam menjaga dinamika demokrasi melalui cara yang intelektual, religius, dan humanis.
0Komentar