TSOiGUY8Tfd6BSWoBUriGUWpGA==
Breaking
News

Masyarakat Murka Hingga Pasang Baliho, Haramkan Gubernur NTB dan Kadis PUPR NTB Injakan Kaki di Pulau Sumbawa

Ukuran huruf
Print 0


Mataram, DTulis.com - Terkait pernyataan Kadis PUPR NTB Sadimin beberapa waktu lalu saat Bincang Kamisan bersama Plt Kadis Perkim NTB dan Kadis Kominfotik NTB Yusron Hadi membuat masyarakat se-pulau Sumbawa geram dan marah dan memasang baliho dimana mengaramkan kedatangan Kepala BI NTB dan kadis PUPR NTB. 

"Rasisme Ala KADIS PUPR NTB. Gara-gara Pernyataan Sadimin Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, manusia se Pulau Sumbawa menyumpahinya dan dipasangi baliho pula keliling pulau Sumbawa. Sadimin Jarang Ngopi & Kelebihan Minum Oli," tulis akun berinisial SHS dalam sebuah postingan yang mencantumkan foto pemasangan baliho. 

Beredarnya foto baliho yang mengharamkan kedatangan mereka tersebar di sosial media. Selain itu, salah satu akun yang berinisial AA juga meneruskan postingan tersebut dan menambahkan komentar yang mengatakan bahwa Gubernur NTB diharamkan menginjakan kaki di pulau sumbawa. 

"Dana Mbojo dana Mbari pokoknya haram hukumnya gubernur NTB injak kaki di Tanah Pulau Sumbawa," ungkapnya saat meneruskan postingan milik akun SHS. 

Menanggapi postingan tersebut, sejumlah netizen ramai berkomentar dimana akun berinisial RSBM saat mengomentari postingan foto yang mengharamkan kedatangan Kadis PUPR NTB itu mempertanyakan apakah Sadimin selaku Kadis PUPR NTB merupakan salah satu orang yang memiliki kartu rahasia Gubernur NTB Lalu. Muhammad Iqbal sehingga tidak berani diganti. 

"Atau jgn² si Sadimin kadis Dinas Pupr Provinsi Ntb adalah salah satu org yg memiliki kartu rahasia terhadap Lalu Muhamad Iqbal Songell sehingga beliau tdk brani di ganti," tulis akun berinisial RSBM saat mengomentari postingan SHS.
Masyarakat Murka Hingga Pasang Baliho, Haramkan Gubernur NTB dan Kadis PUPR NTB Injakan Kaki di Pulau Sumbawa
Periksa Juga
Next Post

0Komentar

PERINGATAN!!! :
"Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi".
Tautan berhasil disalin