Breaking News

BWS NT I Lakukan Pembersihan dan Pengangkatan Alat Berat yang Terendam Banjir di Bendungan Meninting



Mataram, DTulis.com - Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi dalam keterangan press realeasenya menjelaskan bahwa terkait isu bendungan jebol itu tidak ada.

"Prinsipnya tidak ada bendungan yang jebol, memang curah hujan tinggi di daerah gunung sehingga sungainya mengalirkan air yang deras," ujar Hendra Sabtu (18/6/2022).

Lebih lagi hendra mengatakan informasi yang diterima pada hari Jumat,tanggal 17 Juni 2022 terjadi luapan Air banjir di atas temporary dam Bendungan Meninting, sekitar jam 15.30 wita, kondisi tidak ada hujan lokasi proyek hanya mendung.

"Berdampak pada tergenangnya lokasi galian di cut off dan downstream, beberapa alat berat yg sedang beroperasi terendam tidak ada korban jiwa, air surut sekitar jam 16.30 wita," tuturnya.

"Debit banjir diperkirakan Q50. Untuk hilir meninting nya Alhamdulillah pekerjaan darurat yang dilaksanakan kemarin berfungsi dengan baik dan kondisi air sekarang sudah surut," tambahnya.

Sementara itu, Kepala BWS NT I Hendra Ahyadi menjelaskan bendungan Meninting sendiri belum dimulai penimbunannya jadi tidak ada bendungan jebol seperti yang di isukan saat terjadi banjir.

"Untuk timbunan yang sudah dilaksanakan berada di sandaran kiri dan kanan bagian upstream/hulu, sedangkan bagian hulu ke hilir khususnya alur sungai masih proses 
galian, pondasi. Hal ini (luapan) membuktikan bahwa semakin diperlukannya BENDUNGAN untuk
mereduksi banjir akibat kerusakan lahan di atas nya dan perubahan iklim.
Terjadinya banjir yg melewati sungai meninting pada lokasi proyek, berdasarkan monitor di lapangan / di lokasi bendung sementara/pengalihan terjadi luapan air akibat debit banjir yg melewati sungai cukup besar akibat beberapa faktor antara Akibat hujan dengan durasi tinggi di bagian hulu daerah hulu,"terang Hendra.

Akibat dari banjir tersebut banyak material yang terbawa, sehingga saat banjir berdampak pada penyumbatan/terhambat aliran yang diakibat oleh pohon pohon dan ranting yang dibawa lokasi pintu stoplog, namun yang berdampak hanya pada perlambatan aliran lewat bangunan pengalihan. 

"Akibatnya terjadi luapan pada dam sementara dan masuk alur sungai pada lokasi main cover dam yang baru mulai tertimbun batuan selektif pada elevasi dasar sungai kemudian masuk ke galian pondasi dan daerah downstream yg saat ini baru mulai penimbunan dengan random tanah, peralatan alat berat yg sedang beroperasi sebagian bisa di pindahkan,"tuturnya.

Tak hanya itu, Hendra menerangkan ada beberapa alat berat yang tidak sempat dievakuasi karena instruksi dari K3 untuk segera naik. Alat - alat yang terendam antara lain : vibro roller 1unit, alat breaker 1 unit, excavator ripper 2 unit ( 1 unit lagi perbaikan ), bulldozer 1 unit.

"Tidak ada longsor/jebol hanya 
tergerus pada lokasi timbunan batuan selektif lokasi maincover dam, yang longsor itu adalah jalan akses alat berat yg berada di belakang dam sementara untuk jalur angkutan material timbunan," ujar Hendra Ahyadi.

"Kondisi saat ini di lokasi dam sementara dan jalan akses dilakukan pembersihan dan pengangkatan alat berat yg terendam, setelah itu nanti akan dilakukan pemompaan air di daerah pondasi/Cut off bendungan. Pada as Bendungan belum dilakukan penimbunan masih penggalian CutOff/ Pondasi,"tutupnya.

Sementara itu di sepanjang sungai Meninting aman dan tidak ada luapan air ke permukiman warga, karena baru saja dilakukan pekerjaan Tanggap Darurat Bencana Banjir.

0 Komentar


Type and hit Enter to search

Close