Mataram, DTulis.com - Tiga orang berinisial NN, AW, dan IL yang merupakan satpam di Hotel Lombok Astoria diPHK tanpa surat pemberhentian.
AW mengatakan bahwa dirinya diberhentikan hanya secara lisan tanpa surat pemberhentian.
Lebih lagi, IL menjelaskan bahwa selama dirinya bekerja di Lombok Astoria mendapatkan gaji dibawah UMR dan tidak diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, kini IL dan AW menuntut hak mereka selama bekerja di Lombok Astoria.
Menurut aturan, kewajiban perusahaan mendaftarkan karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan tertuang dalam Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dalam aturan itu disebutkan perusahaan wajib mendaftarkan pekerja baru paling lama 30 hari sejak mulai bekerja.Untuk karyawan kontrak di bawah tiga bulan, perusahaan tetap wajib mendaftarkan karyawan ke BPJS Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK).
Lebih lagi, Sanksi yang diterima perusahan yang tidak mendaftarkan BPJS untuk karyawannya yakni Sanksi administratif, seperti teguran tertulis, denda, dan atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu. Sanksi pidana penjara maksimal delapan tahun dan denda maksimal satu miliar rupiah.
Sementara itu, manajemen kepemimpinan General Manager Hotel Lombok Astoria yang sekarang juga dianggap amburadul karena sudah tidak menggaji karyawan dengan UMR dan bahkan tidak mendaftarkan. Hal ini diungkapkan langsung oleh sumber media ini yang tidak mau disebutkan namanya.
"Gaji karyawan di bawah UMR mas, bahkan tidak didaftarkan BPJS. Misal ada kecelekaaan atau kematian bagaimana jaminan para karyawan, " ujarnya kepada media ini, Rabu (26/2/2025).
Sementara itu, GM Hotel Lombok Astoria saat dikonfirmasi media ini mengatakan akan berkoordinasi dengan Owner.
"Kami akan koordinasi dengan Owner, " ucapnya via whatsapp.
0Komentar