Breaking News

Juliana masih Bisa Diselamatkan, Namun System Dianggap Lebih Mementingkan Melindungi Citranya dari Pada Menyelamatkan Nyawa Manusia



Mataram, DTulis.com - Penanganan evakuasi korban WNA asal brasil atasnama Juliana Marins mendapat kritik dari banyak kalangan bahkan warga brasil. 

Salah satu akun media sosial dalam komentarnya sangat menyayangkan atas minimnya fasilitas/peralatan yang dimiliki Basarnas Lotim. 

"Yang sangat disayangkan adalah minimnya fasilitas/peralatan yang dimiliki Basarnas Lotim. Seandainya dari hari pertama bisa langsung pakai helikopter, tidak harus menunggu beberapa hari. Kasian tim penyelamat kecapekan, kasihan korbannya juga," ujarnya dalam komentar. 

Selain itu, salah satu akun instagram ig_jk97 juga mengomentari akun presiden RI Prabowo Subianto dengan judul Indonesia Gagal, Juliana dan Dunia Perlu Tahu. 

Lebih lanjut, ia juga menuliskan bahwa, apa yang terjadi pada Juliana Marins bukan kecelakaan belaka, tapi potret kejam dari pengabaian, tidak bertanggung jawab, dan ketidakpedulian. 

"Seorang wanita brasil yang penuh mimpi bepergian sendirian, mempercayai negara yang seharusnya menyediakan dasar-dasar keselamatan, struktur dan system penyelamatan yang efektif di kawasan wisata dan Indonesia gagal dalam segala cara," ujarnya. 

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa jejak Gunung Rinjani dikenal dengan kesulitan dan resikonya,  namun wisatawan tetap diajak ke puncak tanpa jaminan keamanan nyata. 

"Ketika yang terburuk terjadi, responnya malah lambat, kacau dan tidak manusiawi.  Juliana terlihat hidup sata kejatuhannya. Dia berteriak minta tolong. Dia menunggu berhari-hari, tapi dia diabaikan," terangnya dalam komentar. 

Lebih lagi, akun instagram ig_jk97 juga mengatakan bahwa Juliana ditinggalkan oleh system yang lebih suka melindungi citranya dari pada menyelamatkan nyawa manusia. 

Sementara itu, Pengamat Kebijakan publik Khairy Juanda mengatakan bahwa prinsip utama SAR adalah tidak menamabah korban baru jika dalam evakuasi membahayakan anggota tim SAR. 

"Yang perlu kita pahami bersama adalah prinsip utama SAR adalah tidak menambah korban baru, itu artinya jika dalam proses evakuasi akan membahayakan anggota tim SAR. Maka proses evakuasi akan/ bisa di tunda sampai kondisi aman bagi anggota tim SAR untuk melaksanakan evakuasi, hal inilah yang menurut masyarakat di anggap lamban/ tidak sigap,"ujarnya.

0 Komentar


Type and hit Enter to search

Close