TSOiGUY8Tfd6BSWoBUriGUWpGA==
Breaking
News

Anggaran Jumbo FORNAS VIII NTB 2025 Disorot, Tujuan Kabur, Publik Hanya Jadi Penonton

Ukuran huruf
Print 0


Mataram, DTulis.com – Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang digelar di Nusa Tenggara Barat pada 2025 kembali menuai kritik pedas. Sorotan tajam mengarah pada dua pos anggaran besar dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang bocor ke publik: Rp 12 miliar untuk Deputi Venue dan Rp8,1 miliar untuk Opening-Closing Ceremony serta Expo UMKM. Sayangnya, hingga kini belum ada penjelasan rinci siapa pelaksana kegiatan, bagaimana pengadaan dilakukan, dan apa bentuk pertanggungjawabannya.

Iskandar Nando, pegiat olahraga dan tokoh muda Bajang Mentaram, menilai penyelenggaraan FORNAS 2025 sudah keluar dari jalur yang semestinya.

“Yang dipublikasikan ke publik hanya angka-angka besar, tapi substansi FORNAS justru tak pernah dijelaskan. Padahal ini adalah ajang olahraga masyarakat, bukan sekadar seremoni elite,” tegas Nando saat dimintai keterangan pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Ia menekankan bahwa FORNAS semestinya menjadi ruang untuk mensosialisasikan budaya hidup sehat dan kebugaran, serta mempromosikan olahraga rekreasi sebagai gaya hidup aktif di tengah masyarakat.

“Ini menjadi ironi. FORNAS yang harusnya mendorong gaya hidup sehat dan memperkuat sektor UMKM, justru berubah menjadi hajatan besar yang tertutup. Tidak jelas siapa dapat apa, dan bagaimana kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat NTB,” kritiknya.

Nando juga menyayangkan minimnya transparansi panitia dan tidak adanya pelibatan publik secara luas, termasuk media dan pelaku UMKM lokal.

“Publik hanya melihat anggaran besar dipublikasikan, tapi tidak ada penjelasan teknisnya. Di mana partisipasi UMKM lokal yang dijanjikan akan terlibat lewat Expo? Media lokal pun dibiarkan di luar, padahal merekalah ujung tombak publikasi daerah,” ungkapnya.

Ia menilai, hingga saat ini, penyelenggaraan FORNAS belum berjalan sesuai dengan harapan masyarakat NTB. Spirit pemberdayaan ekonomi rakyat melalui sport tourism dan sinergi antar komunitas justru tenggelam dalam urusan anggaran dan seremoni.

“Kalau FORNAS hanya menjadi proyek simbolik yang menjauh dari akar publiknya, maka keberadaannya patut dipertanyakan. Ini uang rakyat, dan harus ada dampak langsung yang dirasakan masyarakat,” tutup Nando.

Kini, FORNAS NTB 2025 terancam kehilangan esensinya. Di tengah harapan akan lahirnya event olahraga yang membumi dan inklusif, publik justru dihadapkan pada pertanyaan besar: untuk siapa sebenarnya pesta ini digelar?
Anggaran Jumbo FORNAS VIII NTB 2025 Disorot, Tujuan Kabur, Publik Hanya Jadi Penonton
Periksa Juga
Next Post

0Komentar

PERINGATAN!!! :
"Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi".
Tautan berhasil disalin