Lombok Utara, DTulis.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat menghadiri pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (Tailor Made Training) kerja sama antara Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur dengan Ukuwah Datu Nusantara tentang budidaya tanaman buah kurma tahunan di Kabupaten Lombok Utara.
Dalam kesempatan tersebut, beliau menegaskan pentingnya sinergi antara riset, inovasi, dan keberpihakan pemerintah terhadap petani sebagai upaya strategis pengentasan kemiskinan di lahan kering melalui program Desa Berdaya Transformatif.
Lebih lanjut, Kepala BRIDA menjelaskan potensi besar dua komoditas unggulan NTB, yaitu kurma dan kacang sacha inchi yang dinilai mampu menjadi solusi jangka panjang bagi ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat, di mana varietas kurma lokal “Kumari KLU” telah diakui secara nasional dan internasional sementara kacang sacha inchi dengan kandungan omega 3, 6, dan 9 berpotensi menjadi superfood bernilai tinggi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh hanya mendorong petani menanam tanpa memastikan pendampingan, riset, dan jaminan pasar melalui kontrak harga yang adil agar petani tidak dirugikan. Kepala BRIDA juga menekankan pentingnya menjaga kedaulatan lahan melalui penerapan pola kemitraan “Nyakap”, yaitu kerja sama antara investor dan petani tanpa menjual lahan untuk melindungi hak masyarakat lokal serta memastikan pemerataan manfaat ekonomi.
BRIDA NTB kini tengah menyiapkan riset pengembangan bibit kultur jaringan kurma dan sertifikasi paritas coklat lokal guna memperkuat daya saing produk daerah serta memastikan setiap program pembangunan berjalan sesuai prinsip transparansi dan kejujuran. Menutup arahannya, Kepala BRIDA mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga integritas, menguatkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Sasak, serta menjadikan inovasi dan ilmu pengetahuan sebagai fondasi menuju terwujudnya Visi Nusa Tenggara Barat yang makmur dan mendunia.
0Komentar