TSOiGUY8Tfd6BSWoBUriGUWpGA==
Breaking
News

Kepala BRIDA NTB Tegaskan Pentingnya 5 Pilar dalam Membentuk Ekosistem Inovasi yang Tangguh

Ukuran huruf
Print 0


Mataram, DTulis.com — Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Temu Bisnis dan Bimbingan Teknis Inovasi bertema “Pentahelix Collaboration: Mewujudkan Inovasi Daerah Berbasis Kemitraan Strategis.”

Acara temu bisnis inindibuka langsung oleh Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan, antara lain organisasi perangkat daerah (OPD), kalangan akademisi, pelaku UMKM dan dunia usaha, masyarakat, serta media massa. 

Lebih lagi, Kegiatan ini juga menghadirkan tiga narasumber terbaik, yakni I Nyoman Mas Sumerta Jaya, S.E. dari Kemenkumham Kanwil NTB, Dr. Wiharyani Werdi Ningsih, S.P., M.Si. dari Fakultas Teknologi Pertanian (FATEPA) Universitas Mataram (Unram), Santi Meitasari, S.T., M.Entr. dari PLUT Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB

Kepala BRIDA NTB I Gede Putu Aryadi dalam sambutannya menegaskan bahwa kolaborasi pentaheliks merupakan kunci penguatan ekosistem riset dan hilirisasi inovasi di daerah.

“Inovasi tidak bisa lahir seorang diri; ia membutuhkan kolaborasi dan dukungan. Seorang inovator harus memiliki kepedulian,” ujarnya, Selasa(11/11/2025). 

Menurut Kepala BRIDA NTB, inovasi berangkat dari riset yang berorientasi hilirisasi—menciptakan hasil yang tidak sekadar “diam”, melainkan terapan dan dapat diberdayakan. 

Lebih lanjut ia juga menambahkan bahwa dalam skema pentaheliks, terdapat lima pilar yang saling menguatkan seperti Pemerintah sebagai Pilar pertama yang menjadi pilot kebijakan untuk melahirkan regulasi yang mendukung penguatan riset dan inovasi di NTB.

Selain itu ada Akademisi Pilar Kedua dimana Perguruan tinggi dapat diharapkan aktif melahirkan inovasi melalui pemikiran, diskusi, serta riset berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk pendampingan dari pengembangan hingga penerapan.

Ada Masyarakat di Pilar ketiga Sebagai pelaku dan pengguna, masyarakat berperan penting membangun ekosistem riset–inovasi yang kuat di Nusa Tenggara Barat.

Untuk Pilar keempat yakni Dunia Usaha, dimana juga Pelaku usaha diharapkan menyerap dan menerapkan hasil inovasi agar tidak berhenti pada tahap uji coba, melainkan menjadi nilai tambah bagi masyarakat dan daerah.

Sementara untuk Pilar kelima ada Media Massa yang berperan strategis mengomunikasikan hasil inovasi, membangun jejaring kerja sama, dan meningkatkan ketertarikan berbagai pihak melalui penyampaian informasi yang tepat.

I Gede Putu Aryadi juga menjelaskan bahwa keterhubungan kelima pilar tersebut membentuk ekosistem inovasi yang tangguh. Dengan ekosistem yang sehat, riset dan inovasi di Nusa Tenggara Barat diharapkan kian maju dan berkontribusi pada terwujudnya NTB Makmur Mendunia.

Kepala BRIDA NTB Tegaskan Pentingnya 5 Pilar dalam Membentuk Ekosistem Inovasi yang Tangguh
Periksa Juga
Next Post

0Komentar

PERINGATAN!!! :
"Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi".
Tautan berhasil disalin