Jakarta, DTulis.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk mewaspadai dampak puncak musim kemarau yang dapat menyebabkan bencana kekeringan dan kebakaran hutan di wilayah provinsi itu.
Bencana Kekeringan Meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB.
Dilansir dari laman BMKG, Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis pada level SIAGA terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, Sakra Barat dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer, Labuhan Pandan dan Lape (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat), serta Kecamatan Huu dan Kilo (Kabupaten Dompu).
Sementara itu pada level WASPADA terdapat di Kecamatan Dompu, Kempo, Manggalewa, Pajo dan Woja (Kabupaten Dompu), Kecamatan Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga dan Palibelo (Kabupaten Bima), Kecamatan Raba dan Rasanae Timur (Kota Bima), Kecamatan Gerung dan Lembar (Kabupaten Lombok Barat), Kecamatan Janapria, Jonggat, Praya Barat Daya, Praya Tengah dan Pujut (Kabupaten Lombok Tengah), Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Masbagik, Montong Gading, Sikur dan Sukamulia (Kabupaten Lombok Timur), serta Kecamatan Batulanteh, Empang, Labangka, Lenangguar dan Moyo Utara (Kabupaten Sumbawa).
Dari data BMKG curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<10 mm/das. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah sebesar 10 mm/dasarian.
0 Komentar