Lombok Barat, DTulis.com - Pemukulan anak dibawah umur kembali terjadi di Ponpes Milik TGH Subeki Sasaki yang mengakibat RTP (14) siswa Kelas VIII SMP Islam Nurul amadinah mengalami luka lebam di wajahnya.
Sebelumnya diberitakan RTP (14) merupakan siswa kelas VIII SMP Islam Nurul Madinah putra dari Dra. Kasihhati yang merupakan Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII).
Kasihhati menjelaskan bahwa anaknya sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Madinah untuk mendapatkan ilmu namun malah mendapatkan bogem dari pihak Ponpes.
"Anak saya RTP (14) mendapat kekerasan hinga mukanya lebam karena dikira menggoda adiknya R (35), " ujar Kasihhati.
"Kronologi kejadian berawal RTP bersama temannya hendak membeli makanan di warung yang berjarak tak jauh dari Pondok Pesantren Nurul Madinah, lalu sekitar pukul 18.30 WITA memberitahukan kepada saya bahwa anak saya yang masih di bawah umur dipukuli oleh R (35) hingga mengalami luka lebam diwajahnya." Kata Ketua Presidium FPII Dra.Kasihhati saat dikonfirmasi awak media pada Jumat malam, (10/5/2024) kemarin.
Kini Ketua Setwil Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Nusa Tenggara Barat Mawardi, SH yang mewakili Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Dra.Kasihhati orang tua korban telah melaporkan dugaan "Kekerasan Terhadap Anak" ke Polres Lombok Barat dengan Laporan Polisi No. LP.B/63/V/2024/SPKT SATRESKRIM/POLRES LOBAR/POLDA NUSA TENGGARA BARAT pada Jumat malam, (10/5/2024) .
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram Joko Jumadi saat dikonfirmasi media ini pada Kamis (16/5/2024) mengatakan bahwa terkait kasus di Ponpes Nurul Madinah telah ditangani oleh Polres Lombok Barat.
"Untuk korban sudah didampingi oleh Peksos dan UPTD PPA lombok barat dari pemeriksaan di polisi, " ujarnya.
Lebih lanjut, Joko Jumadi menambahkan terkait Psikolog telah disiapkan jika nanti dibutuhkan dan pihaknya akan terus membackup Peksos dan UPTD PPA lombok barat dalam kasus tersebut.
"Kita akan membackup teman-teman Peksos dan UPTD PPA lombok barat, " tutupnya.
0 Komentar