Lombok Timur, Dtulis.com – Sektor pertanian di Kabupaten Lombok Timur mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat pada tahun 2025. Sejumlah program strategis diperkuat untuk mendukung peningkatan produksi, mulai dari penguatan irigasi, kebijakan harga, hingga pemanfaatan lahan pertanian secara lebih optimal.
Pada tahun ini, pemerintah mencatat peningkatan signifikan pada produksi beras nasional yang turut berdampak positif bagi daerah. Hingga November 2025, produksi beras nasional telah menyentuh 4,2 juta ton, melampaui target awal yang ditetapkan. Kenaikan produksi ini menambah optimisme pemerintah bahwa daerah-daerah lumbung pangan, termasuk Lombok Timur, akan mampu memberikan kontribusi lebih besar di tahun-tahun mendatang.
Di Lombok Timur, infrastruktur irigasi menjadi salah satu fokus utama. Balai Wilayah Sungai (BWS) melaksanakan pengembangan dan rehabilitasi dua Daerah Irigasi (DI) yang sangat strategis, yakni DI Pandan Duri dan DI Tangge. Jumlahnya secara anggaran yang dikerjakan oleh BWS hampir Rp40 miliar.
Penguatan irigasi tersebut sangat penting mengingat kondisi musim panas yang lebih panjang di tahun ini. Dengan jaringan irigasi yang lebih baik, petani dapat terjamin dalam hal ketersediaan air dan dapat menjalankan musim tanam secara optimal tanpa gangguan berarti.
Selain dukungan infrastruktur, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan penyesuaian harga eceran beberapa komoditas pertanian pada 25 Oktober 2025. Harga eceran diturunkan hingga 20 persen untuk memberikan keleluasaan bagi petani dalam membeli kebutuhan produksi dan memperluas usaha taninya.
Di lapangan, petani di Lombok Timur juga didorong untuk memanfaatkan lahan di sekitar pekarangan dan pematang sawah untuk tanaman hortikultura. Program ini salah satunya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri lokal seperti MBG, yang selama ini menjadi salah satu penopang rantai pasok pertanian di daerah.
Dengan serangkaian langkah tersebut, sektor pertanian Lombok Timur dinilai semakin siap menghadapi musim tanam. Pemerintah berharap peningkatan ini dapat mendorong produktivitas petani, menjaga ketahanan pangan daerah, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian swasembada pangan nasional.
0Komentar