Jakarta, DTulis.com - Kementerian Dalam Negeri kembali menyelenggarakan Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2025, yang diberikan kepada pemerintah daerah dengan kategori Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota Terinovatif, Daerah Perbatasan Terinovatif, serta Daerah Wilayah Papua Terinovatif. Juga Provinsi dan Kabupaten/kota Sangat Inovatif, pemda dengan Indeks Inovasi Daerah (IID) tertinggi per regional, pemda tercepat melaporkan inovasi daerah, pemda dengan sebaran inovasi terbanyak pada urusan pemerintahan konkuren, serta pemda dengan kenaikan IID tertinggi.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil meraih predikat Provinsi Sangat Inovatif, yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri kepada Pj. Sekda NTB, Lalu Moh. Faozal, S.Sos., M.Si mewakili Gubernur NTB, serta disaksikan oleh Sekban Brida NTB, Retno Untari dan Direktur RS Mandalika, dr. Oxy Cahyowahyuni. Capaian ini diperoleh melalui dua inovasi unggulan Provinsi NTB, yaitu ROSSI Mandalika dan Tumpangsari Kurma dengan Kacang Sacha Inchi.
Kehadiran Pj. Sekda NTB pada penganugerahan ini sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi NTB dalam memperkuat kapasitas kelembagaan serta mengembangkan inovasi yang berkelanjutan. Pemerintah Provinsi NTB terus mendorong lahirnya praktik inovasi yang berdampak pada peningkatan kualitas layanan publik, efektivitas tata kelola pemerintahan, dan inovasi di berbagai sektor strategis.
Penetapan NTB sebagai daerah sangat inovatif menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik di NTB terbukti berdampak luas, diterapkan secara konsisten, dan mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat. Dalam proses penilaian, Kemendagri memeriksa inovasi lintas sektor sebagai indikator transformasi tata kelola pembangunan dan kualitas layanan publik.
Salah satu inovasi unggulan NTB, ROSSI Mandalika, diapresiasi karena mampu mempermudah proses rekonsitusi obat secara akurat sehingga tenaga medis tidak perlu lagi meracik obat secara manual. Sistem digital ini menghasilkan obat siap pakai dengan distribusi lebih cepat, aman, serta terstandar, sekaligus meningkatkan keselamatan pasien dan efisiensi kerja tenaga kesehatan. Inovasi ini dinilai selaras dengan standar mutu pelayanan kesehatan modern.
Sementara itu, inovasi Tumpangsari Kurma dengan Kacang Sacha Inchi di Kabupaten Lombok Utara turut mendapat penilaian positif dari Tim IGA. Pengembangan perkebunan kurma dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi produk unggulan NTB, bahkan nasional. Inovasi ini diperkuat dengan kolaborasi riset bersama Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya, dan pakar dari BRIN. Tim IGA menilai bahwa sinergi antara Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sangat penting untuk memperkuat pembinaan dan pengembangan petani lokal.
Dua inovasi yang diverifikasi tersebut diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi NTB, baik dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maupun dalam pengentasan kemiskinan melalui penguatan sektor pertanian kurma. BRIDA NTB optimistis bahwa inovasi-inovasi ini akan mendukung tercapainya visi NTB Maju, Makmur, dan Mendunia.

0Komentar